![]() |
www.wsselo.com |
Saya sering dianggap wong selo yang kebiasaan melakukan hal-hal yang dianggap kurang penggawean kalau kata orang Jawa. Mungkin menganalisis Anime, berpikir tentang soal-soal yang nyeleneh dan sebagainya. Dan juga biasa disebut wak sambat, apa itu? Mereka pikir wak sambat adalah orang yang selalu sambat dengan segala sesuatu, bahkan yang paling sepele, remeh temeh dll. Dan itu ditujukannya kepada saya.
Bukan salah, karena memang yang mempopulerkan dua nama itu adalah saya. Namun, kalau boleh saya klarifikasi sebenarnya nama itu bukanlah semata-mata tentang diri atau hidup saya, melainkan lebih jauh dan luas lagi, yakni semua orang.
Agaknya kebanyakan orang berpikiran mikro dalam memahami istilah tersebut, bukannya makro. Yang sebetulnya saya ingin sampaikan yaitu menyindir semua orang itu yang sedikit-sedikit sambat, apa-apa mengeluh, ini-itu dianggap terlalu serius dsb. Untuk itulah saya menggunakan nama wak sambat. Sedang (wak) sendiri merupakan panggilan akrab kepada orang yang lebih tua, boleh juga tak akrab di daerah sana Pati Utara, ya setara dengan sapaan (lek).Yang biasa memanggil seperti itu anak-anak atau murid kepada penjual pentol katakanlah. Nah seperti itu. Jadi bukan seluruhnya itu saya, bukanlah karena saya sering sambat atau semacamnya, tetapi itu sindiran untuk kita semua yang biasa seperti itu kenyataannya.
Kemudian wong selo, bagaimana nama ini lahir?. Bermula dari saya sering menganalisis anime One Piece orang-orang berkesimpulan saya melakukan sesuatu yang selo bagi mereka. Mungkin bisa diartikan tidak ada gunanya, mungkin sih. Pada hal jika melihat secara makro dan teliti, bukankah ada yang lebih selo lagi dari pada yang saya lakukan. Nonton TV, main game dll bukankah itu lebih selo lagi ketimbang analisis komik?!. Lho, lha wong analisis menelurkan karya kok dibilang perbuatan selo, ya nggak keliru juga sih, tapi maksudnya kita ingin mencari tahu dengan menganalisa dan mengamati sebuah karya sekaligus memprediksi barangkali atau melihat ke depan yang mungkin saja mirip dengan apa yang kita pikirkan, begitu tok kok.
Jadi, jelas kalau kedua nama itu lahir dari pengalaman dan tentang konstelasi yang sedang berlangsung secara kontinu katakanlah. Bukan semata-mata saya buat begitu saja, tetapi ada maksud yang ingin saya sampaikan yakni menyindir kita semua (mulanya). Menyindir kok menerangkan secara gamblang seperti ini, jadi batallah sindiran saya karena penjelasan ini. Karena banyaknya yang salah paham, maka perlulah bagi saya untuk membuat tulisan ini sekian.
0 komentar:
Posting Komentar