Menyuap Tuhan bukan karena sambat akan penderitaan, shodaqoh banyak-banyak, dan atau menghibahkan segalanya untuk kehidupan atau sebagainya. Meski menurut susoroku wajar jika manusia sampai sambat perihal penderitaan hidup, tetap saja semua bergantung Tuhan, hal-hal tadi bisa saja menjadi katalis, tapi posisi manusia hanya hamba yang diberi rahmat atau laknat, sebab ridlo atau kafir.
0 komentar:
Posting Komentar