Ada lagi kisah mengenai dibangunnya tembok besar oleh raja Zulkarnain dalam menghadapi Ya'juj Ma'juj, seseorang pernah bercerita bahwa ketika menghadapi kaum Ya'juj Ma'juj, raja Zulkarnain membangun sebuah benteng/tembok yang besar dan kuat terbuat dari besi dan tembaga yang sangat panas sehingga sangat sulit untuk di tembus. Mungkin beberapa kali gagal Ya'juj Ma'juj menjebol benteng tersebut sampai pimpinannya mengatakan "InsyaAllah" besok jebol. Dan benar.
Aku hanya ingin mengatakan bahwa segala sesuatu di kehidupan ini ada yang mengatur sehingga kita bisa ingat siapa subjek utamanya. Dua cerita tadi mengajarkan bahwa ini tidak ada kaitannya dengan posisi manusia sebagai Nabi atau kaum terkutuk katakanlah, menurut konsep-konsep yang kita pahami. Asal ingat dan minta izin kepada Tuhan-lah yang akan bisa mengubah jalannya kehidupan. Hanya dengan berkata "InsyaAllah" kaum Ya'juj Ma'juj disukseskan misinya, dan karena kelalaiannya menyebut/minta izin kepada Allah Nabi Musa tidak disembuhkan sakit perutnya.
Dan mengenai ini aku baru saja mengalaminya, seperti yang aku nyatakan di mula tadi. Bahwa aku katakan seumpama jadi atau tidaknya seseorang mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu tidak mempengaruhiku dalam keputusan yang aku ambil, aku tetap berpijak pada diri dan keputusanku (konteksnya soal menghadiri undangan kawinannya kawan hari ini Senin, 28 Februari 2022). Dengan tanpa mengatakan "InsyaAllah" aku gagal menjalani keputusanku. Ketika aku gagal di situlah aku teringat cerita tadi, bahwa segala sesuatu tidak selalu benar menurut kita secara ilmu atau ragam perkiraan macam-macam. Tatkala Allah bilang "Tidak" maka itulah yang terjadi.
Tetapi kita boleh meyakini dan belajar bahwa dengan menyebut InsyaAllah, maka jalan ke depannya InsyaAllah lebih mantap dan yakin. Karena kebodohan dan kelalaianku, juga mungkin kesombonganku aku jadi gelap dan tidak ingat ada subjek utama yang menguasai jalannya kehidupan. Untuk menambah keimanan, keyakinan, dan kemantapan ayat Qur'an pun menjelaskan hal serupa tepatnya di surat Al-Kahfi hal ini dijelaskan;
"Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi,""
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 23)
"kecuali (dengan mengatakan), "Insya Allah." Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.""
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 24)