Di sini Ceritanya Wongsello


Minggu, 15 Mei 2016

Membumikan Budaya Bangsa Melalui "Tadarus Puisi" Bersama Ikamaru

Ilustrasi. - Tapak Dunia.Com 


Sedari dulu, bangsa Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budayanya. Setiap daerah bahkan, mempunyai kekhasan budayanya masing-masing yang berkaitan dengan nilai-nilai kearifan lokal. Baik melalui karya sastra lisan maupun tulisan misalnya, seperti puisi, drama, pantun, gurindam, syair dan lain sebagainya merupakan tradisi budaya bangsa yang harus terus dijaga dan dilestarikan serta dikembangkan sampai kapanpun.

Dengan terus membumikan budaya bangsa tersebut, diharapkan dapat membantu para generasi kini dan nanti untuk lebih memahami serta memaknai apa arti "Budaya" itu sendiri.

Banyaknya nilai-nilai yang terkandung dalam karya-karya sastra sebagai salah satu kekayaan atau aset budaya menjadikan Indonesia secara default  memperkuat jati dirinya. Terlebih bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata karena mengkaver nilai-nilai moral, etika, estetika dan masih banyak lagi.

Tidak sekedar menjaga eksistensi budaya saja namun, lebih ke esensial serta substansialnya sehingga membuat kebudayaan itu hidup dalam diri masyarakat.

Sifatnya yang khas dan unik serta terkandung nilai kemanusiaan dan kehidupan, menumbuhkan rasa kepekaan batin pembaca. Melalui karya sastrapun, karakter bangsa dapat dibangun, dan dengan media inilah di rasa cukup bagus untuk menyampaikan pesan moral atau makna yang terkandung di dalamnya. Dan lagi memberi ruang apresiasi, kreasi, serta ekspresi juga dapat mendulang berbagai penafsiran, perenungan, dan pemaknaan.

Dengan memahami karya sastra dan kebudayaan, manusia bisa menjadi lebih berbudaya dalam hal kepekaan nurani, empati, hingga membuat orang menjadi cinta damai, tidak suka kekerasan, kebencian juga dendam.

Ilustrasi. - Tapak Dunia.Com 

Seperti yang dicontohkan kawan-kawan IKAMARU (Ikatan  Keluarga Alumni Madrasah Raudlatul Ulum) berikut. Melalui acara "Tadarus Puisi" Ikamaru Nusantara (14/5/2016) yang digawangi oleh mas Hanis Akroh Fahirin (20), merupakan sebuah event yang sangat bagus sekali dalam upaya menyalurkan budaya bangsa, mengekspresikan bakat juga minat kawan-kawan serta menghidupkan karya sastra budaya Indonesia.

Bahkan menurut Shofwan (mahasiswa UIN Sunan Kalijaga) 'ini merupakan syiar budaya yang patut diapresiasi oleh siapapun. Mereka (IKAMARU) membuat acara ini bukan apa adanya saja, tidak hanya menghidupkan budaya sastra semata, tetapi juga untuk  mempererat tali silaturahmi antara satu sama lain, menjaga 'guyup rukun' perkumpulan, memperkuat persatuan dan kesatuan bahkan, yang tertera dalam Pancasila sila ke-3. Sehingga banyak kalangan mengapresiasi acara tersebut, "ujarnya".

Event yang mengambil tema ''Nyawijining Sapu Sada'' yang sifatnya umum ini dihadiri banyak partisipan (terkhusus ikamaru) dari berbagai daerah; mulai dari Kudus, Semarang, Surakarta, Wonosobo, Purwokerto, hingga Malang dll yang mayoritas disuplai oleh Mahasiswa.

Dengan mengambil tempat di Jogja, tepatnya di gedung Gelanggang Eska UIN Sunan Kalijaga, acara "Tadarus Puisi" ini didukung dan di meriahkan oleh banyak grup guyup rukun, yakni Soko Kamaru, Rimbun, BOM-F, Komunitas Nama Yogyakarta, serta Teater Eska UIN Sunan Kalijaga dll, sehingga membuat acara ini sukses dan lancar tanpa kendala yang berarti.

Untuk kedepannya, semoga masyarakat Indonesia baik dari usia belia hingga lansia, pemuda-pemudi apalagi, akan senantiasa mengajarkan, dan menjalankan serta mensyiarkan selalu berbudi dan berbudaya luhur. Mari kita tanamkan budaya Indonesia sedari dini mungkin, agar para generasi hari ini dan esok mengerti betapa pentingnya menjunjung tinggi suatu kebudayaan, amin.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar