![]() |
www.spiritualunite.com |
Setelah menonton sendiri tentang indigo yang ada di youtube,
aku mempunyai kesimpulan bahwa kemampuan itu menurut pengakuan mereka merupakan
give dari Tuhan yang harus mereka terima. Tingkat atau lama waktu
penerimaan atau bisa dikatakan proses teriman/neriman itu sendiri
berbeda-beda dari tiap orang. Ada yang umur 16 sudah bisa neriman, ada yang
18, dan selainnya. Kemampuan indigo pun tidak sama munculnya, ada yang umur 3
tahun sudah kebuka, ada yang 5 tahun, 9 tahun dan sebagainya. Kebanyakan dari
yang aku lihat adalah perempuan, entah apa aku belum dapat mengelaborasi dengan
baik, namun satu yang pasti adalah kemampuan indigo merupakan something
dari Tuhan yang mereka sendiri katakan sebagai “Give”.
Mendengar dan mengamati sendiri, aku sebagai yang hanya melihat dari
luar tidak dapat menjelaskan dengan baik. Bagaiamana mereka dalam usia yang
sangat belia sudah harus diperlihatkan fenomena atau penampakan mengerikan yang orang tua
pun jarang melihatnya adalah beban tersendiri yang berat pada mulanya. Menurut pengakuan
beberapa dari mereka, banyak dari orang di luar sana yang menginginkan potensi
yang sama, ingin melihat hantu dll, namun mereka tidak melihat bagaimana mereka
para user indigo menjalani proses yang panjang dan melelahkan, juga
menakutkan. Bahkan, menurut pengakuan Risa Saraswati sendiri itu nggak semudah
dan seenak yang dibayangkan, bagaimana mereka hantu itu yang kadang muncul dan
mengubah wujud dengan tiba-tiba merupakan suatu yang mengerikan, bila mereka mengubah wujudnya yang asli kalian nggak
akan kuat katanya. Mungkin beda kalau sepertinya yang memang indigo, walau pun
begitu masih berani ngomong seperti itu dia. Sepertinya aku paham orang-orang
bilang begitu, memang ada keuntungannya tersendiri bagi kaum indigo, jadi
penulis. Ya, mungkin yang ini dan lain-lain tentunya yang dimaksudkan orang-orang. Ketika Citra Prima
bercerita bagaimana dirinya ditemani pocong di kasur selama empat puluh malam adalah
perasaan yang luar biasa ngerinya, padahal umurnya baru 9 tahun! Kata si pocong
“Kamu harus berani melihat aku, sebab nantinya kamu bakal melihat yang lebih
mengerikan dariku”. Kepada siapa akan dicerita dan dibagi pengalaman dengan
kenyataan seperti itu, alih-alih untuk bercerita guna berusaha mendapat bantuan
atau sedikit jawaban dari orang yang dipercaya malah dari anak-anak indigo
diperlakukan seperti orang yang terganggu jiwanya. Tidak heran jika mereka
dibawa orang tuanya ke psikiater, orang tua tidak mengerti dan jauh dari paham
mengapa anaknya demikian.
Bagi orang tua mungkin itu hanya halusinasi, tapi bagi sang anak
itulah kenyataan yang dilihat dengan mata. Mata batinnya!. Kebayang sendiri bagaimana
perasaan seorang anak yang mempunyai kemapuan itu dan tiada atau katakanlah
sangat jarang orang dapat memahaminya. Siapa yang percaya akan hal itu, kepada
siapa akan bercerita adalah perasaan sangat sedih dan mungkin bila nggak kuat
bisa membahayakan hidupnya. Memang jadi penulis lah satu cara untuk dapat
bercerita disaat semua orang gagal memahaminya, ini seperti yang dilakukan Risa
Saraswati dan Citra Prima. Dengan menangis Nyanyah atau Citra mengingat hal
itu. Aku mungkin memahami kegelisahannya dan kengerian itu, tapi selebihnya aku
tidak mempunyai daya analisa yang jauh dan kuat untuk mengerti. sebab, aku sendiri tidak mempunyai kemampuan yang sama, bukan anak indigo.
Pun tidak mengherankan kalau mereka berteman dengan hantu, setan,
atau jin dari kecilnya, selain kepada sesamanya, mungkin kepada gaib itu mereka merasa dapat tempat bermain dan
wadah curhat untuk mengoutput masalah-masalah yang dihadapinya seperti yang
dilakukan Frislly Herlin dan Risa Saraswati. Sekian dulu, informasi tambahan
selanjutnya lagi..
0 komentar:
Posting Komentar