Di sini Ceritanya Wongsello


Jumat, 29 Desember 2017

Fajar Senja Yang Tak Kunjung Selesai


                           R. Amin Sikak.com

Layaknya Snow ball yang terus menggelinding tanpa ujung. Senja, Fajar dan apapun itulah yang sekiranya menawan pemandangan dan menarik kamera untuk men-shoot tiap angel yang di tawarkan acapkali telah membuat manusia keseringan membahasnya, atau dengan sederhana dielu-elukan dan ada sebagian yang membandingkan antara keduanya itu, Fajar dan Senja lebih Indah mana?.

Ini sebenarnya pertanyaan default yang umum, tapi mungkin jarang di lontarkan. Hanya beberapa gelintir orang saja yang cukup selo untuk mencari-carinya. Ada yang berpendapat kalau Senja itu lebih indah dengan segala kilau semburat warna kuning merah nyala dapat menembus gumpalan awan sore. Yang lain berargumen bahwa Fajar lebih menawan karena untuk menemuinya saja harus berpayah-payah bangun pagi, dengan tangisan, dan lainnya. Apalagi jika dilihat dari cahaya yang mencuat keluar dari ufuknya ini menjadikan Pagi/fajar seperti menemui kelahirannya kembali atau kelahiran baru bagi kosmos semesta raya ini. Pun dapat dianalogikan dengan kelahiran jiwa baru atau manusia baru bagi mereka yang menterjemahkan.

Saya gak akan condong di salah satu pihak. Namun, akan memberikan opsi lagi terkait Fajar dan Senja yang tiap hari kita jumpai agar hidup ini lebih banyak variasi dalam pemandangan.

Kalau menurut saya, kita ini hanya fokus di titik awal dan akhir, ah atau begini saja kebanyakan manusia lebih suka kesimpulan ketimbang memulai dan mengawali suatu hal. Jelas kan, kita sering bangun siang dan menyia-nyiakan pagi hari dan untuk mencari gantinya manusia menunggu waktu sore hari untuk melihat senja dan diabadikan, kita biasa menumpuk tugas dan belajar ketika ujian kebanyakan hanya di akhir menjelang deadline, iya kan!. Itu adalah momen yang siapa saja bisa larut dalam ke-senja-an nya. Jadi jika dilihat dari perspektif ini pihak senja terasa terdiskreditkan karena mereka hanya mencoba mencari kesimpulan di akhir waktu. Sedangkan yang pro Fajar melihat dari sudut pandang reinkarnasi atau kelahiran baru bagi mereka yang menghendaki. Artinya orang menanti Fajar bukan karena untuk mencari kesimpulan waktu atau momen, tapi mencari jiwa baru yang mungkin dalam tanda kutip "Tuhan berikan bagi yang siap jiwanya dilahirkan kembali". Entahlah, ini hanya asumsi. Kalian boleh menolak, tapi jangan langsung diterima, sebab elaborasi di setiap hal dan keadaan itu perlu. Jadi di titik ini Fajar lebih well. 

Sementara, kalau saya sendiri melihat kedua soal itu tidak sebagai suatu hal atau blok yang berbeda dan terbagi dua, tetapi itu satu. Maksud saya, Fajar dan Senja itu satu, bukan dua hal yang crash. Jika dikatakan layaknya dua sisi mata uang mungkin boleh lah, tapi kalau dianggap dua yang beda itu saya tidak setuju. Lihat, cahaya Fajar dan Senja itu satu kesatuan yang mungkin terlihat memisah namun, sebetulnya tidak. Dilihat dari sini cahaya Fajar, kalau dari sana terlihat senja atau sore, padahal itu sumbernya sama yaitu matahari. Jadi gak mungkin kalau dua momen itu beda, itu sama!. Hanya saja hal tersebut terjadi memang akibat dari rotasi revolusi bumi yang mengelilingi matahari, apalagi kedua benda itu bulat.

Bagi saya, Fajar dan Senja merupakan lukisan Tuhan yang Indah. Jadi, dalam 24 jam sehari Tuhan membikim lukisan sedikitnya dua kali atau dua momen itu. Nanti ada banyak lagi lukisan lainnya, hanya saja kita belum mengetahui secara jelas. Kalau sering membahas Fajar dan Senja tok, nanti bakal ada yang ter-dholimi. Bukankah masih ada ruang, space, volume yang masih eksis diantara dua momen itu. Memangnya siang bukan momen? Apakah yang menjelang menjelang itu tidak momen?. Itu semua ada ukurannya sehingga titik kulminasi berada di puncak hari (siang). Karena sebagai stabilisator atau penyeimbang waktu harian. Jelas ya, Tuhan pun melukis. Ini hanya cara pandang. Jangan di paksakan kalau ta setuju. Semua ada koneksitasnya, tinggal merangkai-rangkai saja.

Ada yang mengatakan Fajar itu selamat datang dan sore/senja selamat tinggal. Ya terserah lah, tapi juga bukan berarti begitu juga. Karena masih ada siang, masih ada malam yang mungkin terjadi. Masih banyak probabilitas, jadi santai saja. Dan kalau matahari sudah terbit dari barat ya sudah semuanya, wassalam.
Share:

Selasa, 24 Oktober 2017

Hari Santri, Aksi apa (cuma) Refleksi?!


                                   tabayuna.com


             


Baru beberapa tahun saja sejak dicantumkannya hari santri berskala nasional telah begitu banyak sambutan dan apresiasi, khususnya santri. Tepatnya pada tanggal 15 Oktober tahun 2015, Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Mengapa sampai pada santri? Maka yang dapat menjawab adalah mereka yang membaca sejarah. Tentu saja!. Tiada alasan ngawur jika tiba-tiba santri dijadikan salah satu dari hari-hari besar yang tertera di tanggalan. 


Jika dilihat dari sejarahnya, kemerdekaan Indonesia tidak pernah lepas dikaitkan dengan kaum santri. Mereka turut aktif berpartisipasi dalam pembelaan menyongsong hari lahirnya bangsa Indonesia. Mengorbankan jiwa dan raganya untuk suatu perubahan besar yaitu berarti melepaskan diri dari penjajahan atau kolonialisme bagi masyarakat Indonesia sendiri. Dan kini, mereka yang telah berjuang demi membebaskan dalam arti kemerdekaan dulu dikenang dengan diberi satu kuota hari untuk mengenang perjuangan mereka [santri] yakni "Hari Santri Nasional". 


Diketahui bahwa kehidupan santri dahulu dikenal sangat dekat dengan kiai dan alamnya, jadi kekerabatan sosial mereka tinggi jika dilihat cara mereka berinteraksi satu sama lain. Dan yang membuat mereka santri ini memiliki sifat Sam'an wa Tho'atan kepada kiainya juga termasuk dalam pelajaran berikut pendidikan yang diberikan gurunya sendiri yang tak lain adalah seorang kiai. Kalau santri sekarang sedikit-sedikit pulang kampung, susah sedikit sambat, dan lain-lain, tetapi santri jaman dulu tidak pulang jika ngangsu ilmunya belum cukup untuk mengurangi dahaga keilmuan bagi masyarakat desanya. Jika, dulu mereka bandel atau tidak memperhatikan ketika mengaji, kiainya tidak segan untuk menegurnya bahkan melakukan kontak fisik secara langsung. Dan jangan artikan kontak fisik itu cuma di jewer atau apa, lebih dari itu!.  Ada yang dilempari penghapus dengan keras, dipukul dan banyak lagi yang lain, mungkin dipukul atau cara-cara hukuman yang tidak selayaknya diterapkan seperti dewasa ini yang sedikit-sedikit dibawa ke ranah hukum!. Akan tetapi, hasil sejati memang selalu di belakang. Lihatlah, bibit-bibit yang ditanam kiai jaman perjuangan itu!. Mereka telah menyumbangkan kontribusi besar bagi Indonesia Raya ini meliputi beragam hal, apalagi soal keilmuan. Jelas dan terang dalam mewarnai pengetahuan masyarakat Indonesia sebagai sebuah desa dengan skala yang besar. 
Keikhlasan kiainya telah membikin para santri itu menjadi manusia yang paripurna. Santri rajin kiai mendoakan. Dan masing-masing saling mendoakan dengan diam-diam melalui tahajud maupun selainnya. Santrinya mempuasai kiyainya begitu pula sebaliknya kiai mempuasai santrinya. Tiap malam didoakan dalam sujud dan saling mesra dalam bebarengan telah menjadikan santri pada jamannya manusia yang seutuhnya dan barokah ilmunya. Mengerti akan artinya kehidupan sebagai pelayan dan abdi bagi Yang Maha Kuasa. Salah satunya dengan melayani kebutuhan masyarakat, khususnya di bidang keilmuan, agama apalagi. 



Apabila santri dahulu diajari berkebun di ladang atau pun di sawah, itu juga termasuk bagian dari cara sang kiai mengajari mengaji, karena ngaji itu bukan melulu soal kitab dan buku. Adakalanya harus belajar di dan dari alam. Dan bukankah manusia juga bagian dari alam. Nah, itulah mengapa santri-santri jaman kemarin itu sungguh kompleks dan komplit dalam keilmuan. Tidak heran jika mereka siap meneruskan perjuangan gurunya dengan menjadi kiai atau ustadz juga di masyarakatnya setelah lulus atau boyong dari pondoknya. 


Baiklah, itu sekilas pandangan potret santri jaman dulu. 


Lalu bagaimana konstelasi santri jaman sekarang atau jaman _now_ yang lagi ngetrend istilahnya. Jadi, sebelumnya saya telah sedikit menyinggung tentang hal itu. Jika dilihat dari prakteknya, sepertinya santri sekarang telah mengalami dekadensi atau malah degradasi baik dalam praktek sosialisasinya maupun pribadinya yang biasa disebut seorang santri?. 


Penglihatan ini didapat karena mengamati tingkah laku santri sekarang dan _flashback_ ke masa lalu terkait bagaimana hubungan santri dengan kiai berikut beserta keterkaitannya dengan alam. Jadi, konklusi ini di dapat sebab melihat sejarah dan mengamati keadaan terkini hingga nantinya bisa menyimpulkan konstelasi soal santri. 
Kalau santri jaman dulu ulet, tekun, rajin, dan memiliki daya semangat yang besar dan kepatuhan sama kiainya begitu tinggi. Sekarang, sifat itu jarang dimiliki santri jaman sekarang. Mengapa? Satu alasan yang dapat saya berikan yakni karena kurangnya kesadaran bagi masing-masing komponen. Yang kiainya ada yang sibuk dengan urusannya, mungkin memenuhi undangan atau sebagainya, santrinya apalagi jelas kurang didikan dari kiai itu sendiri. Asupan rohani akan sangat berharga jika dilakukan dengan tepat dan terarah. Lha kalau kiainya saja sering mondar-mandir ke sana-ke mari, ya apa kabar santrinya apalagi. 


Setiap tahun kita akan terus seperti ini, yakni memperingati dan mengenang hari santri, layaknya berulang tahun, terus. Pertanyaannya, adakah kita hanya stagnan pada refleksi dan kontemplasi begini, selalu?!. Atau kita akan melakukan aksi untuk dapat menghidupkan budaya yang telah luntur itu? Sebagai generasi muda apa yang dapat di maknai serta di ambil dari peristiwa "Hari Santri" ini? Jawabannya ada di kita masing-masing.


Terus, kalau sudah begini bagaimana?. Saya memberikan ruang bagi kita semua untuk menjawab itu, saya tak mau menjawab soal itu!. 


                                      Yogyakarta, 22 Oktober  2017
Share:

Kamis, 21 September 2017

Sunset Asluhu Lungset

DataMP3

        Saya curiga kalau-kalau bahasa inggris itu banyak yang menyerap dari bahasa Jawa. Baiklah saya katakan saja mungkin sebagiannya saja. Jadi begini.. 

Sabar kak dalam proses analisa berpikir iki kwkakakkk 
Share:

Minggu, 17 September 2017

Tentang Jogja

                                ngapakers.com

"Semua Tentang Jogja" kota kecil dengan daya magnet luar biasa. Yang datang tak mau pergi, yang pergi akan datang kembali. Dari semula mencari ilmu di sini akan berakhir domisili di sini.

"Semua Tentang Jogja" yang tiap malam takkan pernah absen dalam acara dan ragam wacana. Tugu menyapamu, Malioboro mengundangmu, Pantai memanggilmu, dan semua menyalami lagi mengapresiasimu. Ketika malam yang mesra itu menjelang, semua akan keluar menyambut lalu menikmatinya. Hanya karena satu dudukan semalam saja kita akan dapat banyak pr dan pengalaman sekaligus menambah kuota berpikir [ngopi].

"Semua Tentang Jogja" ada yang bilang Jogja miniatur Indonesia. Ragam orang Nusantara saling tumpah ruah di sana dari Sabang sampai Merauke katakanlah. Ketika dingin yang sepi itu menepi, maka sudah tiba saatnya lah untuk menyepi. Seperti kata Soe Hok Gie "Kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta". 
#Jogja Angkringan dan Kenangan 
#Salam aspal paping Tugu 
#Selamat menjalani aktivitas kembali lur 😊😊
Share:

Minggu, 06 Agustus 2017

Mesranya suara Kaki-kaki Mahasiswa KKN yang jamaah subuh

Ku dengar alaram itu menyanyi di atas hamparan selimut kasur
Mata-mata yang sudah lelap sedikit demi sedikit terbuka
Detik jam masih terdengar jelas di membran telinga
Tubuh pun mulai bangkit menuju kamar mandi
Guna membasuh segala yang perlu di basuh
Saat ku buka pintu fajar menuju rumah Tuhan
Setelah azan berkumandang memisah batas malam dan Fajar
Kulihat samar-samar para mahasiswa kkn yang sedang berjalan lirih ke masjid
Suara kaki-kaki mereka yang bersentuhan dengan tanah menimbulkan bunyi ritmis yang mesra
Begitu indah untuk dilihat
Begitu manis untuk dirasa
Begitu haru untuk disentuh
Begitu menggembirakan untuk diceritakan
Inilah suara mahasiswa yang tengah kkn dikala fajar menjelang
Share:

Rabu, 05 Juli 2017

One Piece Chapter 847

*_Review_* One Piece
Analisis *WS* *Sambat* *Tan*
*iki* *penting* , *dibaca*- *dibaca* 珞

Lagi-lagi Eichiro Oda (pengarang komik/anime one piece) berhasil mematahkan bahkan mengubah teori, analisis, hingga ekspektasi para *_otaku_* (penggemar), nampaknya dia memang suka bahkan ahli dalam mengaduk-aduk perasaan _fans_. Dia telah mematahkan satu analisis yang mana dengan itu menjadi atau mungkin dijadikan pengetahuan umum bagi orang-orang. Yang sebelumnya ada suatu analisis yang beredar bahwa 'Big Mom' sang yonkou (kaisar bajak laut) tidak terobsesi menjadi Raja bajak laut karena lebih memprioritaskan dan mempreferensikan ke semua ras, kini teori itu telah batal dan rusak. Terbukti dengan _lounching_-nya _manga_ (komik) 'One Piece' chapter 847 yang menunjukkan bahwa 'Big Mom' dari semula juga mengincar gelar Raja bajak laut yang ditanggalkan 'Gold D Roger' itu. Bahkan secara terbuka 'Big Mom' mengklaim sekaligus mendeklarasikan bahwa dia bisa mengalahkan sesama yonkou lainnya :Kaido, Akagami (shanks: rambut merah) hingga Shirohige. Namun, karena putrinya (Lola), tapi bukan *Lola* *Zieta* menolak untuk dinikahkan dan kabur yang notabene juga pernikahan politik terbesar-peny, sang yonkou 'Big Mom' gagal dan tidak bisa mendekati tujuan/gelar besar itu. Inilah kelebihan serta kapabilitas dari 'One Piece' sendiri dan itu merupakan suatu kualitas yang sangat bagus dari seorang 'Eichiro Oda' sekaligus yang saya sukai darinya. Satu potensi yang harus dimiliki seorang pengarang memang dapat mempermainkan perasaan pembaca, mengaduk-aduknya sehingga petutur serasa dimabuk dengan cerita-ceritanya.
Okay sampai di sini dulu latihan analisisnya.
Kwkwkwkwkkkkk,,
#Opoo_ikii 
#Jangan_Lupa_Semangat_Jalani_Hari-harimu_kak
#hehe,,

Share:

Sabtu, 01 Juli 2017

One Piece Chapter 870

One Piece Chapter 870
#Catatan wak sambat

Sambatnews.com
Sabtu, 1 Juli 2017

Pasca-flashback masa lalu Big Mom yang mengerikan sekaligus mengejutkan, kini akan kami fokuskan pada konflik antara Charlotte Big Mom vs aliansi Gang Bege, Kelompok Topi Jerami, Jinbe, dan Vinsmoke Family yang tengah bersitegang konfrontasi.

Big Father yang menjadi pertahanan andalan Geng Bege terhadap Big Mom sama sekali tidak ada artinya. Terbukti dengan kalibernya sebagai seorang Yonkou, dia menerima semua serangan, meriam lalu ke semua serangan itu ia mentahkan dengan remeh. Suatu yang di luar perhitungan Bege. Bege mengatakan "Dia (Big Mom) bahkan tidak bergeming ditembak meriam". Namun, Menurut analisis kami, seharusnya bukan begitu nadanya jika memang iya. Kami yakin Eichiro Oda ingin mengatakan kalau "Big Mom tetap diam atau tidak berefek sama sekali (bergeming) walaupun ditembaki". Tetapi, ketika ditransliterasi ke bahasa Indonesia jadinya malah "Tidak bergeming" padahal makna "Bergeming" itu (diam). Lalu, jadinya (Tidak bergeming = tidak diam). Lihat, jadi rusak kan maknanya. Persoalan sepele jika tidak segera diatasi ini akan bahaya.

Kemampuan Bege dalam mode Big Father tidak akan berlangsung lama, ia menerima segala serangan persis seperti apa yang dilakukan Big Mom, tapi kekuatan satu generasi terburuk janganlah disamakan dengan salah seorang Penguasa New World. Otomatis jika Bege roboh, maka dampaknya pun akan mengenai sekutu di dalamnya. Dalam keadaan demikian, mereka segera membuat taktik yang kata Caesar kemungkinannya nol persen, tapi tetap dilakukan. Yakni dengan Bege kembali ke bentuk manusia dan meminta Caesar menerbangkannya lewat udara dengan pasukan aliansi tetap di dalam tubuh Bege, tapi benar seperti yang dikatakan Caesar kalau di luar ada banyak pengguna haki Armament yang memungkinkan untuk menjatuhkannya. Jadi, kekuatan gas yang dimiliki Caesar menjadi tidak berlaku. Barangkali pasukan aliansi cukup tangguh untuk diandalkan, tapi kita sedang bicara soal Kaisar Bajak Laut yang tengah ngamuk membabi buta ditambah seluruh anak buah siap membidik lawan. Jika diukur secara kuantitas, aliansi Bege jelas akan kalah dengan Charlotte. Tapi lihat dulu!.

Seperti biasa, Luffy yang tidak sabaran mau ikut serta bertarung itupun dihentikan oleh Nami dengan berusaha menjelaskan keadaan saat itu.

Satu alasan kenapa Bege membiarkan kelompok Mugiwara dan Germa berikut Jinbe untuk selamat karena di dalam tubuhnya ada istri, anak, dan anak buahnya. Sehingga keselamatan adalah preferensi utama bagi mereka. Jika ada satu yang tertinggal, pastilah akan dijemput kembali. Biarpun Bege akan lari, tapi tidak untuk Luffy!. Sebab, bagi Luffy teman adalah segalanya.

Sebelum Germa mengambil tugas untuk mengawal seluruh pasukan aliansi, terjadi percakapan serius antara Vinsmoke Judge dan Vinsmoke Sanji. Dan bagian panel/momen inilah terjadi ungkapan verbal interval yang memancing feeling pembaca dan lagi-lagi harus mengakui kehebatan Eichiro Oda dalam menyampaikan pesannya. Intinya, alasan Sanji menyelamatkan Vinsmoke Family yang bahkan memang keluarga asalnya dan Ayah aslinya adalah karena Zeff si kaki merah pemilik restoran Baratie (bukan ayah sebenarnya) tidak mengajarkan untuk mendendam dan menjadi laki-laki yang menyedihkan.

Satu ungkapan Sanji terhadap Judge yang kami suka berikut ini: "Aku menolak untuk menjalani hidup di mana aku TIDAK BISA MEMANDANG WAJAHNYA". Kami berusaha menganalisa dan mengelaborasi dari kalimat itu. Jadi, intinya Sanji sangat menyayangi Zeff yang dianggap sebagai ayahnya. Terlihat dari caranya mengaplikasikan visinya dengan keras dihadapan si kejam Vinsmoke Judge yang bahkan ayah kandungnya sendiri. Betapa ironis perasaan seorang ayah yang mendengar anaknya berkata seperti itu, tapi bukan untuknya melainkan untuk orang lain. Dengan kata lain, alasan kenapa Sanji menuruti semua cara Big Mom maupun Vinsmoke Judge dengan berat hati karena ia tidak ingin laki-laki yang sangat disayanginya itu (Zeff) mati oleh Big Mom!. Di sinilah Sanji menggunakan nuraninya yang dalam. Ia menghubungkan masa lalu yang kejam terhadap keadaan sekitar sekarang hingga menelurkan kesimpulan bahwa walaupun masa kecilnya tak dianggap anak oleh sang ayah kandungnya sendiri dan hidup dalam penderitaan, tetapi ia tetap menyelamatkan keluarga aslinya dan terus melindungi Zeff selaku ayah angkat dan selalu menjadi panutan bagi Sanji. Ia merasa berutang dengan semua ini, dan ia akan melakukan apa pun yang perlu untuk melindungi mereka semua.

Lalu dilanjutkan dengan kalimat "JADI TERIMA SAJA KALAU KAU BUKANLAH AYAHKU!". Perkataan menyakitkan ini Sanji luapkan kepada Judge sang ayah. Karena memang dia memperlakukan Sanji dulu seperti seorang tawanan, orang yang gagal dan sampah. Menurut kami, Judge pantas mendapatkan itu. Secara garis pertalian darah, Sanji adalah anak kandung Judge, tapi dia mengatakan bahwa Judge bukanlah ayahnya!. Inilah yang tadi kami sebut "Interval". Mungkin ada statement lanjutan, tapi belum bisa mengeksplorasi. Kenyataannya, Judge tetap sombong seperti biasa. Dengan menjawab pernyataan Sanji kalau mereka menolak untuk berutang kepada ORANG GAGAL!.

Akhirnya Bege kembali ke bentuk semula dan Akan kabur dengan dikawal Germa 66. Namun, pasukan Big Mom sudah membidik dan siap menshoot mereka kapan saja. Beruntung, karena teknologi Germa yang mumpuni mereka aman dari tembakan yang notabene dilindungi jubah tahan panas dan serangan. Namun, shooting yang begitu banyak belum lagi kualitas senjata yang dimiliki Charlotte telah menorehkan bekas tembakan di jubah Vinsmoke Family. Selamat dari berondong tembakan, belum cukup aman lalu dilanjutkan serangan Fire oleh Big Mom itu pun digagalkan Reiju yang tengah melebarkan sayap dan mengehentikan serangan Big Mom dengan kesakitan. Ichiji mengabaikan Reiju yang tengah tertinggal. Menurutnya misi harus diselesaikan dan orang lemah adalah suatu kesalahan, dia mengatakan itu kepada Niji.

Menyadari bahwa Reiju akan diserang lagi oleh Big Mom, Luffy berikut Sanji keluar dari tubuh Bege dan melancarkan Gun Elephant dan Diable Jump Crosse Strike untuk menahan serangan Fire Thunderbolt nya Big Mom.

Sanji tidak mungkin membiarkan Reiju sang kakak yang masih punya nurani itu mati, ditambah Luffy adalah orang yang pernah diselamatkan oleh Reiju. Mereka bukanlah orang-orang yang akan tetap tinggal dan diam dengan keadaan demikian itu. Apalagi temannya dalam bahaya, jelas mereka tidak akan membiarkan musuh membabi-buta. Mereka pasti memberontak dan melawan.

Inilah kisah petualangan di lautan One Piece.

Next up to chapter 871,
Oke, See you tomorrow gais,,

#Hanya orang selo yang mau nulis kayak gini.

Share:

Senin, 26 Juni 2017

Minal Aidin apa Minal Aidzin ya? Berikut Ulasannya


Rancah Post

Lebaran merupakan momentum efektif untuk melakukan silaturahmi dan saling memaafkan. Tidak jarang orang-orang bertumpah riuh ke jalan berseliweran melakukan silaturahmi ke sanak famili. Entah secara langsung maupun melalui media smartphone sosial. Dengan modernisasi tinggi, kini seseorang tak perlu direpotkan dengan secara bertemu langsung. Yang sekiranya berjarak jauh cukup melalui pesan pendek di media sosial. Begitu sederhana.

Kesibukan yang menghegemoni telah menelan mentah-mentah semua informasi yang masuk tanpa melakukan cros cek, recek, dan meneliti juga konfirmasi terlebih dahulu. Sehingga ada suatu keadaan di mana akan terjadi chaos terhadap apa yang diterima.


Idul Fitri yang setiap tahun masyarakat muslim rayakan akan terlihat menyedihkan jika mengucapkan sandinya saja kurang tepat.
Contoh begini, banyak orang sekarang ini yang mengcopy salinan ucapan "Minal Aidin wal Faizin" dari berbagai media, mungkin dari kiriman temannya (broadcast) untuk diteruskan ke lainnya. Tanpa adanya elaborasi, maka yang demikian itu akan mudah kejebak dan rentan terkesan kurang teliti. Begini dalilnya.

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَمنٌِكُمٌ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمٌ اَللّهُمَّ اجٌعَلٌنَا مِنَ الٌعَائِدِيٌنَ وَالٌفَائزِيٌنَ˚•

"Semoga Alloh menerima puasaku dan puasamu dan jadikan kami termasuk orang-orang yang kembali (fitri) dan orang-orang yang menang/berjaya".

Coba kita cermati!. 
Dari kalam/kalimat tersebut terlihat jelas sekali bagaimana rangkaian huruf yang membentuk maknanya. Persoalannya dewasa ini orang-orang jarang mau mengelaborasi huruf-huruf yang rentan disalahartikan. Saya melihat ada dua kesalahan yang sering dipakai berkali-kali tiap tahun.

Pertama, seperti kalimat (العائدين), banyak dari teman-teman kita yang salah paham dengan satu kalimat itu. Jadi, yang benar itu "Aidin" bukan "Aidzin". itu huruf (د), bukan huruf (ذ)!!. Itu artinya "Kembali" kembali Fitri yakni dari bahasa arab (عاد - يعود). Maksudnya setelah kita puasa sebulan penuh kita dikembalikan sediakala bayi yang murni tanpa berlumur dosa, itu yang kamu suka dan sering dipakai. Kalau transliterasi indonesia saja seperti itu ya merusak makna, lalu menjadi tidak berarti lagi.

Kedua, kalimat  (الفائزين). Sama seperti sebelumnya ketika ditransliterasi ke bahasa Indonesia bunyinya tetap saja jadi (ذ) , padahal jelas sekali itu huruf (ز) berasal dari bahasa arab yakni (فاز - يفوز)  yang artinya "Memenangkan, memperoleh, berhasil, sukses". Namun kenyataan masih banyak yang kurang tepat. Dan ini harus di elaborasi. Maknanya akan berantakan jadinya jika tidak segera diubah!. Dua huruf yang berbeda bunyinya, tapi transliterasi indonesianya sama. Ini kan bahaya.

Kemudian setelah kita dikembalikan lagi secara fitrahnya, Fitri atau (العيد). Maka, fase selanjutnya adalah (الفائزين), yaitu dijadikan orang-orang yang menang dan berjaya.

Sederhananya pasca-berpayah-payah menahan diri dari segala di شهر رمضان maka, hasil akhirnya adalah kosong-kosong yakni suci atau kembali ke fitrahnya sebagai manusia otentik.

Jadi, jangan salah lagi ya!!. Terus belajar adalah kewajiban kita sebagai manusia untuk selalu meng-update dan merbarui terus informasi keilmuan kita sampai waktu berujung noktah.

Tutup kata, Minal Aidin wal Faizin ya semua "Mohon maaf lahir dan batin". Sebenarnya saya lebih suka bahasa jawanya sih, "Sugeng Riyadi" ya semua hehe.

Selamat Idul Fitri 1438 H Mohon Maaf Lahir dan Batin. 1 Syawal 1438 H.
Share:

Jumat, 12 Mei 2017

One Piece Chapter 865

Big Mom masih dalam kebingungan yang tidak jelas, entah mau marah kepada siapa. Namun, pastinya saat ini dia dalam keadaan lemah dan mudah untuk diserang. Luffy yang mendapat saran dari Brook bergegas segera mungkin untuk menunjukkan foto mother caramel sekali lagi dalam upayanya untuk menjatuhkan jiwa dan emosi Big Mom.

Di samping itu, Doghtooth dengan cepat menuju lokasi Bege cs guna menyerang mereka pasca-mengetahui kalau Bege melakukan hipokrisi dan penghianatan. Di tengah situasi ini Doghtooth menyuruh Peros untuk segera menumpas Vinsmoke Family yang tengah menderita dan merasakan penyesalan terbesar. Tampak dari air muka Judge sedang mengalami ketakutan dan penyesalan tiada tanding. Sementara anak-anaknya biasa saja seolah tidak memiliki rasa takut akan mati. Terang saja, emosi mereka telah direnggut oleh ayahnya sendiri sehingga dengan konsekwensi anak-anaknya tidak dapat merasakan ketakutan, atau singkat kata mereka bukanlah manusia yang mempunyai hati nurani. Dihadapan mati yang segera digelar dan pistol sudah menodong membuat mereka tetap bergeming selain sang pemimpin Vinsmoke Judge ketakutan.

Entah kapan Sanji lepas dari Pudding, dengan tergesa ia lari menuju keluarganya yang terperangkap seraya berteriak "Lari Reiju!!! ". Nampaknya Sanji masih memperhitungkan Reiju sebagai kakak yang mempunyai nurani walau saudara lainnya seperti robot tanpa perangkat heart. Terlepas apakah memang Sanji ingin menyelamatkan semua keluarganya atau tak. Dalam batin Reiju menyesali akan semua kebaikan yang pernah dilakukan adik ke tiganya itu. "Aku meremehkan kebaikanmu,, meskipun untuk orang-orang seperti kami, kau tidak meninggalkan kami dan lari,,
aku membenci nama Vinsmoke,, dan aku sudah hidup dengan rasa malu selama ini..!!
tapi melihatmu yang sudah tumbuh sebesar ini..
aku telah diselamatkan..!!
karena "Nanti Nurani" masih ada di dalam darah keluarga kita.
Terima kasih, Sanji.
Reiju mengatakan itu dalam batinnya seakan telah mengetahui kalau diri dan keluarganya akan mati di tempat yang tak pernah terpikirkan sekaligus sebagai ucapan perpisahan terima kasihnya kepada Sanji. Dan memang begitulah keadaannya. Selain juga baru memahami bahwa masih ada "Hati Nurani" di dalam keluarganya. Seolah-olah ia juga ingin mengatakan kepada ibunya bahwa "Nurani" itu ternyata masih ada di sini dan Sanji benar-benar malaikat mu paling baik di antara kami bu. Reiju tahu bagaimana cara matinya dan dia tersenyum untuk itu.

Bege mulai membabi-buta dengan menumpahkan semua amunisi pistolnya kepada Doghtooth yang datang menyerang, tetapi ia mempunyai kemampuan buah iblis mochi-mochi no mi tipe logia sehingga serangan apa pun tidak berlaku untuknya. Dengan segenap kekuatannya ia menyerang Luffy, beruntung ada Pedro dan Jinbei di sana melindunginya, tapi aman ini tidak berlangsung lama oleh Doghtooth yang memukul Luffy beserta kekuatan mochinya. Luffy jatuh dan lengket, tetapi tangan panjangnya yang bebas masih bisa mengantarkan foto itu kepada Big Mom dan hasilnya bisa ditebak, ia histeris. Seorang Yonkou Big Mom kelihatan seperti orang kesetanan dan berteriak sangat keras hingga membikin seluruh orang kesakitan telinganya. Teriakan itu menyebabkan haushoku no hakinya keluar sampai menambah daya hancurnya menjadi lebih besar. Melihat ini jadi teringat apa yang pernah dilakukan juga oleh Yonkou Kaido, sama seperti Big Mom yang berteriak. Daya rusaknya sama-sama besar, tetapi perbedaannya kalau Kaido menghancurkan tempat dan Big Mom menyakitkan telinga hingga orang bisa roboh namun, jika lebih mengamatinya, haushoku hakinya Kaido lebih dari Big Mom. Untungnya kelompok Topi Jerami sudah mempersiapkan semuanya untuk antisipasi segala kejadian jadinya mereka santai saja. Selain juga memang telah di skenario seperti itu.

Keadaan ini menguntungkan dua pihak. Pihak aliansi Bege sama Luffy artinya mereka dengan mudah dapat menyerang Big Mom yang sedang melemah dan pihak Vinsmoke Family yang terbebas dari intervensi keluarga Charlotte ditambah Sanji datang melepaskan daya pembelenggu mereka dan berdiri di atas (meja) mereka. Pada momen ini, menurut analisis kami Sanji ingin menunjukkan kepada ayah beserta keluarganya bahwa dia seorang pemuda yang dapat diandalkan dan lagi pemuda yang menjunjung tinggi suatu kebaikan. Anak kecil yang dulunya dikucilkan dan dipenjara, dinistakan, dihinakan, dan bahkan tak dianggap anak oleh seorang ayah kini malah datang menyelamatkan mereka semua. Dari mana ada kekuatan seperti ini selain memang suatu kelebihan seorang manusia yang dianggap mempunyai hati nurani. Bukankah ini adalah pelecehan bagi mereka yang sok-sok an, sok hebat. Barangkali setelah peristiwa ini, mereka akan terketuk hatinya dan mengakui Sanji sebagai ksatria dan pahlawan yang berjasa besar bagi Vinsmoke Family.

Dengan begini, akan memperburuk situasi bagi keluarga Charlotte sendiri. Setelah semua ini, dapat dipastikan Vinsmoke Family akan membantu aliansi Bege dan Luffy dalam penghancuran big Mom dan sekaligus menambah daya bagi aliansi Bege dan Luffy. Terbukti Vinsmoke Ichiji menerima satu kotak hitam bertuliskan nomor satu, mungkin inilah suku cadang dari kekuatan Germa 66. Maka, pertempuran ini akan makin indah tentunya dan Charlotte Big Mom akan terpojok.

Sementara Big Mom masih dalam keadaan labil, kekuatan dan seluruh anak buahnya terlihat chaos. Foto mother caramel yang tiba-tiba ada dan belum pernah terjelaskan keberadaannya kini memasuki babak sejarah dan masa lalu pun berulang kembali.

Inilah kelebihan dari mangaka Eichiro Oda, ia menyematkan sesuatu hal yang sepele, tetapi di balik itu ada suatu yang menyimpan makna besar. Sehingga tak jarang Oda Sensei membikin sejarah atau masa lalu dari momen setiap ARC guna menjelaskan maksud dari semuanya agar pembaca menemukan relevansi ceritanya. Tentu saja juga sebagai serangkaian rantai yang membuat cerita One Piece ini semakin panjang dan merupakan konsep strategi lagi taktik pengarang, mungkin.

Akan tetapi, ada satu hal yang membikin kami heran. ARC tahun ini adalah wilayah Totland Wole cake Island yang mana adalah markas dan pusat dari segala informasi seorang Yonkou Big Mom. Namun, secepat inikah sekaliber Yonkou dapat dihajar oleh sekelompok anak dari generasi terburuk?. Jika bercermin dengan ARC Dresrosa ini masih jauh. ARC Totland sejauh 40 Chapter dari 827-865 selama ini dan Dressrosa dari chapter 701-800 artinya telah mencapai 100 chapter. Padahal musuh saat itu baru seorang Shichibukai, masak iya sekarang konfrontasi dengan seorang Yonkou hanya 40 chapter hampir memasuki babak klimaks?. Entahlah, Eichiro Oda memang sering dan suka menjebak lagi mengaduk emosi pembaca. Pasti ada banyak sesuatu yang disembunyikan dari serangkaian momen dan ARC. Well, kita tunggu saja kelanjutan cerita ini. Inilah kisah petualangan di lautan One Piece.

Ini hanya prediksi dan analisis seseorang, boleh jadi salah dan benar, maka kebenaran cerita seluruhnya hanya ada di pengarangnya. Baik, untuk chapter 865 kami cukupkan di sini.

Next up to chapter 866,
Oke, See you tomorrow gais,,

Share:

Kamis, 11 Mei 2017

One Piece Chapter 864

Upacara pembantaian telah dimulai. Dan kekacauan atau chaos sudah tidak dapat dihindari. Persis seperti apa yang diperkirakan kemarin di chapter 863 ternyata memang benar kalau yang memecahkan foto mother caramel adalah Brook Soul King si Raja Jiwa. Kami menganalisa dari cara tertawanya dan ini sangat cocok.

Sisa murka Big Mom terhadap Jinbei masih menggelora, terlihat dari caranya mengekspresikan emosi dengan sangat membara untuk melenyapkan orang. Dibarengi dengan hancurnya foto mother caramel menambah jiwa dan emosi seorang Yonkou Big Mom porak poranda. Sembari menunggu teriakan dari Big Mom seperti yang telah diperkirakan lalu si Soul King kini sedang konfrontasi dengan Mama Charlotte dalam ketegangan.

Di samping itu, secara tiba-tiba Pudding menembakkan peluru kepada Sanji. Itupun dapat dihindarinya dengan mudah dikarenakan Sanji mempunyai kemampuan kenbunshoku haki. Pudding membuka topengnya kemudian dikatakannya semua adalah tipu dayanya. Bahkan dia menipu dirinya sendiri seperti apa yang dikatakan Sanji dan Ini adalah hipokrisi tragis bagi dirinya. Pudding mungkin bisa mengelak dan tetap nyiyir, Tetapi air mata yang ada padanya tidak dapat membohongi bahwa dia pun terkejut dan tidak mengira kalau ada yang memuji mata ketiganya yang dianggap kayak monster (penjelasan chapter 863). Dia bingung kenapa dirinya bisa kikuk seperti ini menghadapi Sanji. Barangkali dia menemukan seorang yang benar-benar murni dan tulus menerima keberadaan beserta kondisinya, tidak seperti keluarga yang menghinanya.

Kemudian anak ketiga Big Mom Charlotte Daifuku Menteri Kacang secara direct menghantam Pudding yang dianggapnya gagal dalam tugas, dan selesailah, tetapi Sanji masih ada untuk Pudding sehingga dia aman.

Di tengah kemelut chaos ini, Bege melakukan spekulasi dengan pura-pura menahan Luffy agar dikira tidak mencurigakan, posisi saat ini Bege adalah kepala keamanan. Dia memanfaatkan situasi dengan baik, hasilnya pun aman-aman saja.

Sementara Jinbei membutuhkan bantuan untuk menangani lawan-lawannya yang kemudian telah hadir Pedro untuk membantu. Itupun dihentikan anak laki-laki keempat Charlotte Oven pemakan buah Netsu-netsu no mi. Kemampuan panas tinggi inilah yang menghentikan Pedro dengan pedangnya. Nampaknya dia akan jadi sandungan berat.

Di antara kalutnya pertempuran, Vinsmoke Judge telah menyadari diri dan keluarganya hanya dimanfaatkan oleh Big Mom. Dia merengek dan menangis untuk minta penjelasan dari Big Mom maksud semua ini. "Seharusnya kita saling menghormati, aku sudah mempercayakan semuanya padamu, katakan sesuatu Big Mom!!" serunya. Ini adalah sebuah tindakan tidak layak yang dilakukan oleh seorang pemimpin.
Di tengah rengekan Judge, Charlotte Peros menanggapi keluhannya dan dengan puitis dia berkata "Apa kau akan menghiraukan tangisan sapi sebelum dagingnya muncul di atas piringmu kukuku" tandasnya. Dengan mudahnya mereka ditipu. Vinsmoke sudah berakhir, begitulah keadaan saat ini. Lalu Big Mom masih dalam guncangan jiwa sehingga keadaannya masih kebingungan dan plolak-plolok.

Dan dalam keadaannya yang sedemikian parah, aliansi kelompok Mugiwara dan kelompok Bege memanfaatkan situasi ini dengan maksimal. Air muka Doghtooth sudah mulai terlihat pucat, dengan semangat Bege mengatakan kalau dia telah melihat masa depan yang sangat buruk. Dengan segera Bege mengeluarkan kartu Invisible Sinfonia yang merupakan aliansinya. Doghtooth menyuruh Bege untuk menembak Topi Jerami, tapi dia tidak mau.

Dan di pusat segala kekacauan ini, Bege tersenyum dengan ekspresi puas disertai tatapan mata yang licik. Sepertinya dia rindu pembantaian yang telah lama tidak dilihatnya, bahkan dilakukannya. Bersambung,,

Next up,,

Share:

One Piece Chapter 863

*One Piece Chapter 863*
*Edisi Revisi
#Catatan wak sambat

Jumat, 21 April 2017

Siapa yang menyangka ada yang berani mengusik bahkan mengacaukan acara/pesta _ngunduh mantu_ seorang *_Yonkou_* *Big Mom*. Ini adalah aksi besar dari kesekian kegilaan *Monkey D Luffy*, bayangkan upacara teh dan pesta, lalu kue pernikahan yang telah di rencanakan dan dibuat sebegitu penting dan sempurna untuk pernikahan politik akan hancur hanya karena segerombolan anak dari generasi terburuk dengan sedikit bantuan mantan _Shichibukai_ dan anak buah Big Mom yang di sandera. Ini adalah penghinaan sekali Untuk sekaliber _Yonkou_ yang dikatakan satu dari empat kaisar bajak laut.

Nampaknya beberapa anak tikus yang menyusup tidak disangka malah berubah jadi macan yang siap menerkam siapa pun dan kapan saja.  Kue pernikahan yang dinantikan oleh Big Mom pun kini hancur dan membuatnya murka angkara, disebabkan  munculnya luffy dan klon-klon dari hewan-hewan yang diserupakan dengan luffy oleh *Brulee*  (sandera dari anak buah Big Mom).

Dalam situasi ini, kelompok Luffy dan Bege terlihat lebih untung dikarenakan mereka mengetahui seluk-beluk serta rahasia-rahasia dari Big Mom ditambah punya rencana yang cukup tajam seakan mendapat kartu As untuk selalu menekan keluarga *Charlotte*. Tidak semudah itu. *Katakuri* yang salah satu komandan inti Big Mom juga akan sangat merepotkan nantinya, dengan dilengkapi kemampuan _Kenbunshoku Haki_ yang dapat membaca masa depan seolah menjadi ancaman serius bagi Luffy dan sekutunya.

Benar saja, ketika *Luffy* hampir menyerang *Big Mom* ia dihentikan *Katakuri* yang belakangan tahu kalau Luffy mengincar foto _Mother Caramel_. Namun, juga diselamatkan oleh *Jinbei* yang mengetahui cara menetralisir kemampuan buah iblis *Katakuri* _dogthooth_ tipe logia.

Dengan secara terang-terangan *Jinbei* membantu kelompok Topi Jerami dan mendeklarasikan secara verbal dan frontal bahwa ia ingin masuk ke dalam kelompok *Mugiwara* menambah *Big Mom* semakin muak hingga akhirnya *Jinbei* dibolehkan keluar dari organisasi dengan syarat harus membayar!? (..,). *Jinbei* pun secara suka rela menawarkan kepada *Big Mom* untuk dibiarkan mengambil jatah hidupnya berapa pun yang diinginkannya, akan tetapi keberanian dan tiada rasa takut *Jinbei* terhadap *Big Mom* membuatnya tidak kehilangan daya hidupnya seperti orang-orang sebelumnya yang nyawanya diambil *Big Mom* dikarenakan adanya ketakutan dari diri korban.

"Mana mungkin aku takut kepada Big Mom hanya karena dia seorang  _Yonkou_, sedangkan nantinya aku akan menjadi awak dari kapal Raja Bajak Laut masa depan!" seru *Jinbei*.

Dengan demikian, inilah pemicu atau cikal  terjadinya perang besar yang akan terjadi (mungkin).

Perlakuan *Jinbei* ini bagi *Big Mom* sendiri merupakan pemberontakan dan penghianatan secara langsung dan otomatis *Jinbei* mendeklarasikan sebagai musuh baru *Big Mom* yang sebelumnya adalah sekutunya.  Pun dalam charter 863 ini *_Vinsmoke Family_* belum diperlihatkan. Jadi kejelasan berikutnya masih samar, apakah benar akan terjadi perang atau tidak. Jika benar perang, ini akan sangat seru sekali tentunya.  Konfrontasi antara *Keluarga Charlotte Big Mom, Kelompok Mugiwara* serta *Kelompok Gang Bege*, ketegangan akan meningkat ke titik kulminasi bisa jadi. Kemungkinan besar Kelompok Topi Jerami juga akan mendapat bantuan dari *_Vinsmoke Family_* yang akhirnya tahu kebusukan dari seorang *Yonkou Big Mom* dan ini sangat menguntungkan pastinya bagi kelompok Mugiwara.

Terlepas dari itu, foto _Mother Caramel_ tiba-tiba dihancurkan oleh Luffy kw yang entah dari mana datangnya. Menurut hipotesis sementara, dari cara tertawanya tidak diragukan lagi dialah *Brook* seorang anggota Topi Jerami atau sekarang dunia mengenalnya *_Soul King_* si Raja Jiwa. Tapi entahlah, ini dunia bajak laut One Piece di mana spekulasi, hipotesis dan macam-macam analisis orang-orang sering meleset. Apapun bisa terjadi rentang perjalanan ini. Inilah kisah petualangan di lautan *One Piece*. Untuk Chapter ini lebih banyak menceritakan ulang / _Retell_ atau sinopsisnya saja. Besok coba kita analisis lagi hehe. Hanya orang selo banget yang mau nulis kayak gini a hihihi. 

Share:

Rabu, 10 Mei 2017

Hujan Dalam Damai


                    farsdilidersi.wordpress.com


Hujan ini buatku membisu
Tetes air langit yang jatuh
Menyilaukan terkena lampu
Bunyinya menderu seru

Saat kutatap kilauannya
Terlihat sosok di sana
Ternyata itu aku ya
Yang tengah mengapa

Analisis macam apa ini
Gemingku tak menjawab
Tapi emosiku merasa
Entahlah ini sulit diperjelas

Hujan ini mendekapku dalam kebekuan
Bersama temannya sekalian
Hingga siapapun tak tahu nian
Kalau aku sangat kesepian

Tertawalah dalam kesendirian
Bahagialah bersama lara yang merajam
Nikmatilah hampa yang mengutuk ini
Tuhan, aku butuh Engkau

Kadang aku merasa sangat sepi
Godaan macam apa ini
Sungguh sedih rasanya ini hati
Tuhan, beri aku kedamaian

Damaikanlah hatiku
Saat semua menghilang
Sungguh terkadang aku merasa sangat kesepian
Tuhan, peluklah aku

Sambatku hanya untuk-Mu
Keluhku cuma bagi-Mu
Karena Engkaulah pemilik sejatiku
Mana mungkin aku sambat kepada selain-Mu

Kalau nanti Engkau cemburu bagaimana
Karena itu bukalah sir-Mu untukku
Agar aku tahu dan merasa dekat dengan-Mu
Selalu

Aku tak kuat tanpa-Mu
Bersama-Mu aku kuat
Apa Engkau juga seperti ini
Aku hamba-Mu mengadu

Saat ku sepi apakah Engkau juga sama
Ketika ku sendiri benarkah Engkau pun begitu
Tatkala aku menyepi adakah Engkau di sisi ku
Tuhan, Kapan kesepian ini menepi

Jika benar demikian
Berarti Kita telah manunggal dalam diri sejati
Mungkin melalui hujan inilah cara-Mu menghadirkan eksistensi-Mu kepada ku
Agar aku lebih merasa dekat dan memahami-Mu
Terima Kasih Banyak Tuhan
Engkau pun kadang menggoda juga ya 
Salam dari hamba kecil yang selalu sambat kepada-Mu
Share:

Minggu, 26 Maret 2017

Lika-liku Malam Minggu Wa Ma Yataallaqu Biha

                Ilustrasi by: www.roromotan.com

Sabtu malam kian mencekam. Mungkin kita sudah terlalu akrab dengan istilah malam minggu begitu kiranya, dan tidak perlu dirisaukan bergantung bagaimana orang mengasumsikan, oke. Semakin ke sini dirasakan malam minggu sangat menyusahkan orang. Tahu kenapa? Ketika seorang sudah mempersiapkan jadual sedemikian rupanya, kadang mereka merasa ini adalah malamnya, ini waktuku, waktu kami, dan jadual harus terlaksana. Dengan asumsi seperti itu, seakan lupa bahwa bukan hanya mereka yang mempunyai jadual, dan bahkan mungkin banyak juga yang berpikiran semacam ini. Kalau sudah begitu, dia merasa hak kepemilikan untuk malamnya adalah mutlak. Tiada yang boleh mengganggu, tidak boleh ada sesuatu pun yang menghalangi, bahkan hujan merupakan ancaman bagi mereka . 

Lalu ketika orang-orang sibuk tadi menghambur ke jalanan, mereka lah ancaman sesungguhnya. Tatkala pikiran sudah terpusat di suatu tempat, manakala teman-teman telah duduk menunggu, dan jam pun sudah menunjukkan waktunya, saat itulah mereka nge-gass tanpa memperhatikan keadaan sekitar sehingga kengawuran, kebodohan, keteledoran merasuki akal sehatnya. Malam minggu adalah akumulasi dari sedemikian besar rencana orang-orang yang berniat euforia. Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 25 Maret 2017 adalah buktinya, di mana saya bersama beberapa rekan ketika ingin menghadiri bincang sastra di Taman Budaya Yogyakarta. Sewaktu perjalanan telah ditemui tidak hanya satu dua kengawuran orang-orang yang bermalam mingguan itu. Jalanan serasa miliknya, mengendarai kendaraan tanpa lihat kanan kiri dan langsung cas cus saja, saling serobot cepet cepetan, saling terburu-buru dan self adalah prioritas bagi mereka (ego). Yang mereka tahu dan mereka ingini  cuma nge-Gass nge-Gass dan nge-Gass. Bagaimana akan tahu nikmatnya nge-Rem kalau hidup hanya dibuat nge-Gass tog!!?. 

Dengan demikian bukankah akan menciptakan ketidak stabilan lalu lintas sehingga tingkat kecelakaan akibat ngawur, lalai dan semacamnya akan tinggi, pastinya. Stabilitas sudah diabaikan, yang ada hanya "Aku, dan Kami", *Kita* sudah bukan prioritas lagi, manakala ke-Aku-an sudah di list paling atas mana ada tempat untuk dia dan kalian itulah mengapa tadi di muka kalimat saya menyebutnya Sabtu malam kian mencekam. Orang-orang tidak lagi mementingkan kebersamaan, akibatnya orang lain lah yang dirugikan. Oke sampai di sini dulu, selamat menjalani aktivitas selanjutnya kawan, hehe,,. 
Share:

Rabu, 18 Januari 2017

Guyon Kualitas Karya


                                   
tapak.dunia

Alhamdulillah hanya dari sekadar guyonan kami bisa mengubahnya menjadi sebuah kreativitas dan menelurkan karya. 
Komik strip ini saya buat sebagai manifestasi atas kegelian bahkan kegelisahan kami, mengenai modernitas kekinian yang menggeser budaya populer dahulu. 

Terambil dari fakta-fakta konkret. Lusa teman saya mendengar obrolan anak-anak kecil , oke katakan saja anak Sd yang sore hari itu Tpa, tengah membicarakan soal game online di gadget. Sebuah fenomena yang sudah biasa dalam konstelasi modern. Anak-anak kecil bicara soal game! Okelah mungkin masih umum, tetapi dengan serba tahunya mereka mengenai game seolah-olah mengabarkan bahwa orang tuanya memberi akses yang luas bagi anaknya. "Eh,, game kamu kok bagus, Share It dong share it!!,,. 

Adalah suatu keadaan yang sangat jauh dibanding anak-anak era 90-an, paling jauh sampai 2006 lah menurut saya karena kala itu saya kelas 6 dan belum terkontaminasi modernisasi layaknya sekarang. Dahulu anak-anak kita kaya akan beragam permainan. Permainan tradisional. Tidak melulu soal bermain dan permainan, mereka diberitahu oleh konstelasi zaman dan diajarkan makna sejati yang dinamakan kearifan budaya. Permainan yang tercipta zaman dulu merupakan manifestasi/perwujudan dari alam itu sendiri. 

Mereka diajari bahwa alam dapat di daya gunakan sedemikian rupa sehingga tumbuhlah kreativitas yang muncul dari diri anak yang kini sebagian tinggal cerita dan artefak. Mereka masih murni, asri, belum terkontaminasi budaya popular abad ini. Apalagi handpone, gadget, game online dan wama yataallaqu biha. Seperti itu dahulu. Alhamdulillah saya masih bisa merasakan itu semua, untuk itulah saya bercerita di sini. Semakin ke sini, saya merasa kehilangan budaya itu atau barangkali malah kehilangan peradabannya. Pasca-modernisasi, keseruan-keseruan tersebut kini mengalami dekadensi bahkan terdegradasi. 

Tiada upaya untuk mempertahankan kebudayaan kita yang Adi luhung itu. Cerita tinggal cerita. Segalanya berasa modern, memang yang instan terasa mudah sederhana dan cepat, tetapi kita telah menghilanglan hal yang berharga bahwa dengan proses kita akan mengerti siklus kehidupan yang berotasi ini. Anak" kini pun terkena dampak globalisasi itu.
Share: