Memang di mana letak makna Sunan Kalijaga bagi UIN?
semua diukur dengan buah karya orang barat, bahkan jurusan sastra arab pun banyak skripsinya menggunakan teori barat, bahkan di semua jurusan sama saja. Ini sebuah keanehan dan ciri kurangnya kepercayaan diri. Di mana letak yang namanya kemajuan dan kemandirian? Benar sekali jika penjajahan di atas dunia tetap dan selalu berlangsung dan dilangsungkan.
Sudah berapa ratus tahun kita belajar dan ada berapa teori yang berani dikeluarkan dan dipakai? Bagaimana pun juga kita tetap menghamba kepada dunia barat dan globalisasi. Kita masih dalam bui kebodohan, masih dalam jeruji kebencian, masih dalam penjara proyek neokapitalis, masih naif soal kemerdekaan yang kabur maknanya.
Bahkan, ajarannya Sunan Kalijaga pun tak pernah aku lihat selama pembelajaran di kampus. Adakah wawasan dan pengetahuan yang diajarkan mengenai nama tersebut?. Hanya menjelang wisuda, mereka melantunkan satu tembang asmorodhono yang itu pun hanya sekali saja. Jadi, maksudnya cuman nebeng nama besarnya tok?!
Sungguh memalukan sekali. Kau minjam nama tanpa tau arah dan tujuan memakai nama itu. Jadi di mana letak ruh makna Sunan Kalijaga bagi UIN? Mungkin juga semua yang memakai nama Sunan dan UIN.
Apa benar kalau UIN itu akronim dari UIN-syaalloh? Insyaalloh UIN wkwk..
0 komentar:
Posting Komentar