![]() |
sonnyzakaria.org |
Ibarat sungai, yaitu alirannya. Dari hulu ke hilir akan ada banyak hal yang di dapat semisal sejarah, pengetahuan masalah, dan arah. Semuanya membentuk pengalaman yang akan sangat wajar terjadi jika dibarengi dengan kesadaran hidup.
Semakin panjang aliran sungai, makin banyak pengalaman dan tahu segala yang dilewatinya. Ini bagian dari perjalanan hidup yang akan sampai pada awalnya. Yang semula bergolak karena cetek, akan berimbang dengan laju aliran yang semakin dalam dan dalam.
Nantinya ia akan sanggup menuju hilir, jadi danau, bahkan ia sanggup menjadi samudera yang menampung segala sampah dan semua yang menuju kepadanya. Karena sampah, dan masalah akan hanyut menuju muara yang sanggup menelannya. Tidak mungkin sampah terjaring di hulu, itu adalah kebodohan. Karena perjalanan hidup akan terus melaju dan mengalir, tidak stagnan.
Sejarah, sebab yang pernah kita lewati adalah bagian dari jalan yang membentuk berlangsungnya kehidupan. Dengan kesadaran, dari semenjak menapaki mula akan tahu dan teringat sampai ke muara. Dan semua itu adalah pelajaran dari serangkaian perjalanan yang mengalir.
Pengetahuan masalah atau menguasai masalah, saat kita telah melalui jalan yang cetek dan beriak, tahap selanjutnya adalah ke dalam dan inti yang nantinya berujung ke muara. Manakala sudah melewati banyak aliran dan lika-liku secara sadar pandangan baru akan terdapatkan, efeknya ketika sampai di bengawan ia telah tenang dan otomatis jadi bijaksana.
Arah, bagi yang sadar dan berpikir dari mula akan tahu sebenarnya ke mana tujuan dari keberlangsungan kehidupan yang membentuk aliran ini. Secara teori air mengalir dari tempat tinggi menuju tempat rendah, tapi mengapa bukan sebaliknya?. Grafitasi yang menjawabnya, tapi bukankah awan sendiri merupakan proses dari evaporasi atau penguapan air yang ada di bawah menuju ke atas.
0 komentar:
Posting Komentar