Di sini Ceritanya Wongsello


Jumat, 14 Mei 2021

Koneksi Suroso - Paham Pinggiran Bapak-Anak


Alhamdulillah wasyukurillah walailaha illallah wallahu akbar.. 

Ketakjubanku ketika mendengar puasa bapakku yang tidak bolong, meski bekerja di sawah yang panas dan capai sekali. Apalagi saat bapak mengatakan bahwa "ojo ngasi mokak..!! Nek iso, sak kuate sek.." 

Hal itu semakin membuatku takjub ketika alasan bapak dijelaskan dengan gagah tadi hampir serupa pikiranku, alasan untuk puasa dan jangan mokak. Koneksi ini dapat aku maknai secara mudah sebab hubungannya dapat dijelaskan dengan sederhana. Dua hal yang sangat kentara adalah koneksi bapak dan anak mestinya memberi chemistry lebih secara suroso. Kedua, kami bekerja sama-sama di tempat panas dan melelahkan, apalagi ketika puasa, katakanlah pekerjaan kami pekerjaan pinggiran. Namun, apa pun itu tidak mengurangi semangat puasa kami dan beralibi untuk mokak

Kabar yang menggembirakan sekali menurutku, sebab aku benar-benar merasakan ikatan dan koneksi suroso dan cara berpikir di sini, bahkan secara nilai dan substansi, alasan bapakku lebih berbobot ketimbang anaknya. Bapak mungkin tidak punya alasan yang retorik atau akademis atau agamis, tetapi aku menangkap sinyal rasa kemantapan dan kesungguhannya soal puasa. Tidak lebih hebat dari bapak, Aku hanya berpikiran untuk apa mokak kalau nanti maghrib juga makan minum sediakala, jadi aku menahannya barang sebentar, dan sebenarnya juga malas mengganti puasa kelak. Sebetulnya segala payahku tidak ada apa-apanya dibanding bapakku, yang secara luar biasa mencurahkan semua untuk keluarga. Dan untuk menanggungnya, hari lebaran ini bapak kecapaian alias "katisen" dan belum bisa "badan" seperti biasa, dua hari ini. 

Aku benar-benar Alhamdulillah dan bersyukur sekali Ya Allah, aku bangga dengan bapakku, demi menjalankan ibadah suci puasa, beliau rela habis-habisan asal tetap dapat berpuasa, menjalankan perintah-Mu. Maafkan aku bapak, anakmu yang belum bisa memaknai nilai secara komprehensif dan jangkep. Engkau tidak perlu tanya apa itu komprehensif pak, itu tidaklah begitu penting, biarlah ajaranmu membuka mata hati anak-anakmu, amin. 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar