Oke,secara direct
aku pikir masuk akal juga walau aku belum menemukan data validnya
penjelasan tersebut, tetapi yang bisa dijelaskan adalah ini menggambarkan sebagai
partikel alam mempunyai komponen-komponen, kandungan-kandungan yang memberi fenomena
seperti itu. Sederhananya partikel-partikel tadi mempunyai fungsi khusus dan
guna membangun fenomena-fenomena alam yang memang diciptakan demikian,
berdampingan dan bebarengan, masing-masing energi saling bersentuhan dan
melengkapi, pun aliran listrik untuk mempunyai syarat “nyala” juga memakai
partikel positif-negatif. Dus, gelombang, energi, atau getaran masing-masing
dapat bertemu, menyatu, atau malah bertabrakan yang akan menjadi partikel baru
setelahnya.
Ketika motorku
kehabisan bensin, saat itu panik sehingga tidak kepikiran jika bensinnya habis.
Yang aku lakukan adalah ngomong kepada temanku dengan nada menekan bahwa
motornya mati bila di gas, anehnya temanku pun ikut panik dan kami menunggu
motor itu rehat sejenak, harap-harap bisa hidup setelah mesinnya dingin, dan
bamm.. ternyata kami menunggui motor yang tidak ada bensinnya, ini ketahuan
manakala temanku menilik tangki motor. Cerita itu sebenarnya klise, menurutku
ada juga selain aku mestinya, tapi pertanyaan menariknya mengapa temanku bisa
langsung percaya saja oleh ucapanku, seolah-olah seperti menghipnotisnya?. Aku rasa seperti cerita awal tadi, awalnya
biasa-biasa saja netral “neutron”, namun tatkala ada suatu masalah konsentrasi
terpecah dan habis itu ditambahi energi negatif “elektron”, jadinya buyar semua
dan energi negatif mengepung, tetapi tidak ada proton yang meng-interupsi,
hasilnya elektron semua. Jika ditransfer ke dialektikanya Hegel, jadinya
tesis-anti tesis-sintesis .
Kekuatan
gelombang, energi, getaran, maupun partikel-pertikel itu tidak bisa berdiri
sendiri-sendiri, mereka butuh bebarengan untuk mengalami perubahan baru dan
untuk keberlangsungan alam. Jika sendiri-sendiri tentunya akan Chaos ibarat
cerita tadi.
0 komentar:
Posting Komentar