Di sini Ceritanya Wongsello


Minggu, 14 Maret 2021

Waktu yang Dekat dan Mati yang Memburu

 

Pernah sekali waktu aku nulis soal waktu di blog ini, "Waktu, Momen, dan Ketiadaan" sebuah utas pendek yang kini akan aku sambung kembali mengenai konsep waktu saja. Dari kitab suci maupun dari berbagai wacana hal itu tidak pernah habis dibahas, bahkan hingga nanti pada hari waktu telah usai di gelar di jagat raya. 

Hari ini, ketika aku mengingat masa lalu, sekarang, dan entah masa depan rasa-rasanya, surosoku mengatakan, tepatnya mengakui mengapa waktu-waktu itu terasa padat sekali, atau katakanlah singkat, dan cepat sehingga rasanya dekat jika mengulang sebuah atau rentengan masa. Jadi terlihat semakin terang dan mendapat angin semilir bila ingat "nasihat terbaik adalah ingat mati". 

Sebab perihal kematian tidak bisa mengelak dari waktu, maka jika kita sedang nostalgia entah hanya mengingat sesaat biasanya rekaman itu diputar ulang bahkan seperti masih ingat hawa dan nuansa hingga baunya yang dibangun pada kristal-kristal momen itu. Jadi mengapa ingat mati jadi semakin dekat, pada dasarnya kita diberi pengetahuan dan kesadaran untuk itu bahwa akan ada batas maksimal tubuh manusia jadi mati, meski roh, nyawa, jiwanya tetap ada.

Keduanya kejadian yang bertemu dan sambung tak terpisah, mati ada waktunya, dan waktu pasti akan mati. Kita mengetahui konsep waktu karena kita merasa sadar akan hidup ini, jadi kita buat suatu kesepakatan dunia yang namanya waktu. Setelah kita minimal mati, mungkin konsep waktu dalam rohani kita akan lain, atau mungkin berubah sama sekali seperti yang kita pahami di dunia. Meski begitu, keduanya tidak bisa kita ketahui secara spesifik karena keduanya adalah misteri, rahasia yang hanya Tuhan pemiliknya. 

Keduanya tidak diketahui itulah kita bisa memakai metode iman, amin, aman. Jadi jika saja kita kaitkan mengapa ada term "nasihat terbaik adalah ingat mati", maka karena ketidaktahuan itulah kita menjadi waspada dan terus bertaqwa. Sedang Allah pernah berkalam “kalian tidak kuberi ilmu melainkan hanya sedikit”.

Entah masa lalu, sekarang, dan masa depan hanyalah putaran dan perjalanan waktu, dikatakan berputar karena bisa dirasakan kembali kapan dan di mana pun kita. 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive