Di sini Ceritanya Wongsello


Minggu, 28 Maret 2021

Perihal "Butuh Inspirasi"


Dari kebanyakan pemahaman yang kita pakai adalah mengasumsikan bahwa kita butuh ini itu, dalam arti kata, istilah yang kita simplifikasikan sedemikian rupa yang membuat kita cukup alasan untuk mengejarnya. Dalam konteks inspirasi seringnya kita terjebak dalam nomenklatur yang sepele dan sulit beranjak jika pemahaman itu sudah sebegitu mengakar, katakan saja terdoktrin, sehingga akan kita simpulkan kita butuh inspirasi maka kita harus ngopi atau pergi ke gunung, laut atau fenomena alam lainnya.

Keterjebakan terhadap suatu kata, istilah ini sayangnya dibawa oleh orang yang mengaku seniman atau sastrawan, akhirnya semua orang percaya jika ingin mendapatkan perihal inspirasi harus melalui prasyarat tadi. Entah apa pun istilahnya asalkan bisa mencapai karya atau sesuatu yang dahsyat, maka ritus-ritus sebagai syarat kuno menjadi kewajiban bagi para pencari inspirasi, ilham atau entah apalah namanya.

Sebenarnya ada yang lebih mudah dan efisien jika mau merasakannya lagi, kalau pemahaman yang kita pakai materi, mestinya akan kita turuti semua ritual tersebut dan pastinya merepotkan dan menghabiskan waktu dan tenaga saja. Tapi, kan aku juga meminjam istilah “panggilan”? apa sama juga, agaknya aku belum final dalam meniti, mengalami dan menempuh kehidupan ini, itu istilah yang bisa saja disimplifikasikan, namun tidak sebagai ritual dalam berkarya, hanya menuruti jiwa dan perasaan hati saja. Menurut kata surosoku, aku menyapa dan menjemput jiwaku yang sudah melambai di tempat yang terpanggil tadi.

Menurutku jika mengalami dan penempuhan hidup didayagunakan dengan baik dan optimal, maka yang berkarya entah menulis atau menggambar bukan lagi dari keinginan, melainkan dari keharusan regulasi diri, jadi yang keluar hanyalah output wajar dan alami dari diri. Bukan sesuatu yang dibuat-buat, karena memang demikianlah seharusnya. Prosedur yang ditempuh manusia pastinya berbeda-beda, yang bisa aku sampaikan hanya melatih diri mengalami dan memahami setiap pengalaman sehingga nantinya apa pun yang diekstrak merupakan kontinuasi dari regulasi diri yang bersifat otomatis.

Tiada yang instan untuk sesuatu yang hebat dan dahsyat, tetapi namanya manusia mestinya melalui pembelajaran-pembelajaran dan berbagai simulasi pengalaman mengajarinya mengerti sesuatu untuk dipraktikkan kembali.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive