Pengalaman demi pengalaman kita tempuh dengan berbagai cara dan kadang mengagumkan untuk kita bagi ke teman-teman maupun orang lain, dengan menyeluruhnya pengalaman yang kita buat itu tentunya sikap keilmuan dan pengetahuan dapat meningkat dan lebih baik. Seseorang akan semakin berkembang baik dan bermanfaat jika ia punya kesadaran untuk merasakan dan mengalami hidup, di tengah konstelasi yang menganjurkan manusia untuk melampiaskan nafsu dan gengsi gede-gedean term meng-alam-i merupakan suatu tahapan kehidupan yang amat berpengaruh pada perkembangan seseorang.
Ketika manusia sudah mengalami hidup, maka segala
probabilitas yang sudah, sedang, maupun akan terjadi telah ia kuasai dengan
baik, minimal tidak kaget dengan macam-macam peristiwa atau kejadian yang
mensyaratkan demikian. Entah bagaimana seseorang merespon mulanya, namun jika
ia terus berjalan dan terus belajar, mestinya ia bisa mengakumulasi ragam
wacana kehidupan tadi yang berakibat pada pengetahuannya kemudian berdampak
pada keilmuannya, hasilnya ia mengetahui kebijaksanaan hidup yang sejati.
Pastinya aku tidak benar-benar tahu praktek masing-masing orang, meski penjelasanku juga masih abstrak dan awang-awang, tetap saja jika memakai ilmu pasti bisa terlaksana. Mengalami hidup bukanlah berat atau mudah, tetapi bisa mengambil makna dan hikmah yang ada dan terus menghadapi apa yang ada di depan, artinya berjuang. Mengalami hidup bukan fokus untuk bahagia atau menderita, sedih atau senang, melainkan siap untuk segala sesuatu, bahkan untuk kemungkinan terburuk, ketika kita sedang menempuh pengalaman sebenarnya kita sedang dihadapkan ilmu dan masalah, tetapi itu bukan dikotomis dan terbagi, itu satu, bebarengan.
Dan
manakala pengalaman seseorang sudah sedemikan banyak dan jauh, ia bisa tahu
macam cara dan ragam sikap dalam menentukan keputusan, sebab ia mengerti
ilmunya dan mestinya ia juga punya kematangan hidup, untuk itu aku menyebutnya
tadi dengan kebijaksanaan. Bijaksana merupakan puncak tertinggi dari ilmu. Meski dibantah Sabrang dengan mengatakan "Pasti akan ada satu konsep yang merangkul dikotomi-dikotomi di dunia, ini bukan urusan kebijaksanaan, tapi peningkatan kaliber fundamental manusia". Biar aku menempuh pemahaman dan pengalamanku dulu, walau juga aku sedikit sudah mengerti dan setuju soal yang dikatakannya.
Betapa penting
dan mahalnya bila manusia sudah mengalami hidup, bisa berarti memasuki hidup,
meng-alam = memasuki alam. Apa pun bisa dijelaskan, dihubungkan, perihal jelek
atau masih memaksa itu hanya proses, mengalami hidup membuatku lebih banyak dan
waspada terhadap segala hal setiap saat. Aku harus siap menderita, bahagia atau
tidak keduanya, meski masih kadang sambat itu wajar dan mesti ditingkatkan
lagi. Kehidupan memberi banyak sekali hal, walau aku tidak dalam kategori
manusia modern yang berarti punya posisi dan materi yang berarti, tetapi mengalami
hidup aku mengalami kekayaan batin yang luar biasa, aku harus selalu belajar neriman
dan tansah lelaku.
0 komentar:
Posting Komentar